Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Bata Ringan Hebel Pada Dinding

Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Bata Ringan Hebel Pada Dinding – Banyak sekali produk-produk bata ringan berbagi merk dengan kualitas beda-beda. Sebelum berbicara merk anda harus mengetahui bahwa sebenarnya ada dua jenis bata ringan yaitu CLC dan AAC.

  • Bata Ringan CLC hanya melalui proses pengeringan manual dengan sinar matahari langsung.
  • Bata Ringan AAC menggunakan mesin open berteknologi tinggi. Hasilnya pun beda.

Bata ringan CLC mempunyai berat yang lebih dibanding dengan Bata Ringan AAC. Selain itu ukuran dari bata ringan juga beda-beda misalkan 10x20x60 cm, 8x20x60 cm, 12.5x20x60 cm, 10x20x50 cm.

Lanjut ya juragan!

Menghitung Kebutuhan Bata Ringan

Kebutuhan bata ringan di setiap proyek tentu berbeda-beda tergantung dari luas dinding yang ada di proyek tersebut. Salah satu kelebihan dari bata ringan adalah proses pekerjaan yang cepat dan ringan sehingga banyak sekali tukang yang lebih senang menggunakan material ini dibanding dengan bata merah.

Selain cepat juga tidak membutuhkan pasir sebagai perekat bata ringan sehingga lebih praktis dan dari segi kebersihan tentu lebih memuaskan. Rasanya tidak adil jika saya hanya berbicara tentang kelebihannya saja. Salah satu kekurangannya adalah kurang kedap suara. Karena memang material ini mengandung banyak pori atau rongga.

So, setelah beberapa penjelasan di atas apakah anda yakin akan tetap menggunakan bata ringan? Jika iya berikut cara mudah untuk menghitung jumlah kebutuhan bata ringan pada pekerjaan dinding dengan mudah dan simpel.

Untuk dinding 1 m2 membutuhkan 8,33 buah dengan ukuran 10x20x60 cm.

Contoh: untuk memasang dinding seluas 500 m2 maka membutuhkan jumlah bata ringan = 500×8,33 = 4166.67 buah. Ditambah waste (buangan) sebesar 6% maka total = 4166.67 + (6%x4166.67) = 4416.67 buah. Jika dikonversi ke kubikasi menjadi 54 kubik (1 kubik = 84 buah).

Konversikan terlebih dahulu ke satuan kubik (m3) karena memang di dunia proyek untuk memesan bata ringan ke supplier harus dengan satuan kubikasi. Karena supplier juga memberikan harga per kubik. Mungkin cara menghitung kebutuhan bata ringan di atas bisa menjadi pengetahuan buat teman-teman yang sekarang di dunia proyek atau pun kuliah.

Plafon Gypsum Vs. Plafon Kalsiboard

Perbedaan Plafon Gypsum dan Plafon Kalsiboard – Plafon merupakan bagian terpenting dari interior bangunan karena dinilai akan memberikan nilai jual terhadap bangunan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, kebanyakan untuk bangunan-bangunan komersil seperti hotel, rumah sakit dan sebagainya menggunakan gypsum karena dinilai lebih rapi dan permukaan lebih halus.

Untuk area basah seperti kamar mandi biasanya menggunakan gypsum jenis WR (water resistance) sehingga terkena air pun tidak akan mengalami kerusakan. Sekedar informasi bukan maksud untuk promosi merk gypsum yang biasa digunakan dipasaran diantaranya adalah elephant, jayaboard, knauf, dan sebagainya. 1 lembar gypsum biasanya tersedia dalam ukuran 1,2×2,4 m dan ketebalan dari 9-15 mm namun idealnya yang biasa digunakan adalah tebal 9 mm.

Langsung aja inilah beberapa perbedaan antara plafon gypsum dan kalsiboard dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi yang merasa kurang jelas bisa via japri.

Plafon Gypsum

Kelebihan Plafon Gypsum

  1. Plafon dengan bahan gypsum biasanya lebih rapi dan halus sehingga dari segi nilai estetika memiliki keunggulan tersendiri.
  2. Lebih mudah dibuat berbagai model seperti drop ceiling, cuve, dome dan sebagainya
  3. Perawatan dan perbaikan lebih mudah. Jika ada bagian yang rusak maka tidak perlu mengganti 1 lembar namun hanya bagian yang rusak kemudian bisa dirapikan lagi dengan compound.
  4. Proses pemasangannya lebih cepat
  5. Mudah ditemukan di pasaran
    Dapat dipasang dengan menggunakan besi hollow maupun kayu.

Kekurangan Plafon Gypsum

  1. Tidak tahan terhadap air hanya produk gypsum yang berlabel Water resistance saja yang kedap terhadap air.
  2. Akan terlihat kusam dan jamur apabila ditempat lembab dan basah
  3. Mudah rusak apabila terkena benturan
  4. Genteng harus benar-benar tidak bocor agar plafon tidak terkena bocoran air saat hujan.

Plafon Kalsiboard

Kelebihan Plafon Kalsiboard

  1. Kalsiboard tidak mengandung bahan asbes yang berbahaya bagi kesehatan. Sehingga bahan ini tidak getas.
  2. Ketebalan bahan ini sangat bervariatif mulai dari 3 mm sampai dengan 20 mm.
  3. Untuk proses penyambungan lebih mudah karena terdapat karena ada bagian yang lebih tipis pada bagian tepi (recessed) sehingga penggunaan compound lebih sedikit.
  4. Daya tahan kalsiboard lebih kuat dibanding gypsum apabila terkena air
  5. Kalsiboard lebih mudah dibersihkan dari noda air jika terkena air sehingga pemeliharaan material ini lebih mudah
  6. Kalsiboard mampu dilengkungkan hingga kelengkungan tertentu sehingga bisa untuk desain-desain plafon yang lengkung.

Kelemahan Plafon Kalsiboard

  1. Kalsiboard memiliki kembang susut tinggi sehingga mudah sekali retak rambut. Saat musim hujan mengembang dan saat musim kemarau menyusut
  2. Pada sambungan nat tidak sempurna sehingga akan menimbulkan retak rambut pada sambungan.
  3. Membutuhkan rangka yang lebih kuat

Perbedaan plafon gypsum dan kalsiboard di atas merupakan informasi saja bukan bermaksud untuk memihak salah satu dan menjelekkan produk lain. Keputusan terakhir penggunaan material plafon tergantung dari anda karena masing-masing dari gypsum dan kalsiboard mempunyai nilai plus dan minusnya.

5 Penyebab Dinding Rembes & Cara Mengatasinya

Dinding adalah salah satu bagian terpenting dari rumah yang berfungsi sebagai partisi ruangan. Namun apa jadinya jika dinding rembes dan kemudian berjamur?! Berangkat dari pengalaman pribadi, kami yakin Anda sebagai pemilik rumah pasti akan mencari tahu penyebabnya. Benar? So pasti!

Nah berikut 5 penyebab dinding rembes berikut solusinya:

1. Dinding Retak Rambut

Biasanya retak rambut ini akan menjadi fatal ketika dibalik dinding adalah area basah atau kamar mandi.

Solusi: Kupas bagian retak kemudian diberi kompon atau plamir dinding dan waterproofing.

Catatan: Waterproofing adalah semen atau bahan khusus yang berfungsi untuk mencegah air melewati bidang yang di waterproofing.

2. Aliran Air Hujan

Biasanya disebabkan oleh talang air atau dag beton yang bocor yang mengakibatkan aliran air masuk ke dinding.

Solusi: Cari sumber kebocoran.

Misalkan terjadi pada dag beton di atap, tambal dengan acian atau semen groating pada titik retaknya. Setelah ditambal, beri waterproofing.

3. Dinding Luar Belum Diplester

Solusi: Gunakan plester dan acian pada dinding luar terlebih dahulu. Minimal pada dinding luar sampai finishing acian. Setelah itu cek di dalam dinding dalam. Apabila ternyata sudah menjamur, bersihkan, amplas. Setelah itu baru diplamir. Tunggu beberapa hari setelah mengering kemudian di cat ulang.

4 Rembesan Dari Kamar Mandi

Biasanya disebabkan dinding kamar mandi tidak menggunakan trasram atau campuran semen dengan pasir 1:2. Sehingga menyebabkan air merembes pada dinding sebaliknya.

Solusi: Kupas cat dan acian kemudian diberi waterproofing.

Instruksi: Campurkan semen khusus tersebut dengan air. Setelah teksturnya seperti acian, oleskan adukan tersebut dengan alat bantu kape ke dinding yang sering terkena air. Tunggu beberapa hari. Setelah kering bisa ditutup dengan acian semen biasa.

5 Naiknya Air Permukaan Tanah

Naiknya air permukaan tanah  bisa mengakibatkan dinding rembes. Biasanya terjadi pada area sekitar 1 m dari lantai.

Solusi: Tingkatkan kualitas plesteran dan acian.

Instruksi: Kupas plesteran lama di area 1 m dari lantai. Ganti dengan metode trasram. Plesteran dengan campuran semen pasir 1:2. Setelah di plester tunggu beberapa hari setelah kering kemudian lanjut acian dinding.

Demikian tips penyebab dan solusi mengatasi dinding rembes pada rumah. Semoga bermanfaat.